Buku itu, ku temukan di suatu tempat yang jarang didatangi murid-murid di sekolahku. bentuk buku itu biasa saja. buku yg ber-cover terbuat dari kulit berwarna merah tebal itu menarik hasratku untuk membukanya. "ah lancangnya aku." tapi pikiran itu terkalahkan dengan rasa penasaranku. tapi aku berhenti melangkah. memasukkan buku merah tanpa pemilik (ya setidaknya pikirku saja) itu ke dalam tas ransel hitam merahku. lalu ku lanjutkan melangkah pulang dan menuju kamarku. tanpa menanggalkan seragam bahkan kaus kaki kubiarkan melekat dan...
5 september 2010
kau masih sama hid, masih diam. entah mengapa.
Sepenggal Sajak
Potret Terakhir
Oleh: Tabara
malam ini langit tak lagi ku gores
tapi ku undang bintang berbincang bersamaku
meski bukan merdu yang menggema
aku tetap belajar memakna hari-hari
puisi terakhir
romantisme sebuah masa
di mana aku lebih memilih diam
dan memahami kesunyian
dengar aku bicara
jangan lagi membaca tulisanku
karena kata-kata ternyata
tak mengarti terlalu banyak
kini waktuku banyak
jadi aku bicara saja
Nikmatilah hari ini, karena esok kau akan merindukan hari ini
Diberdayakan oleh Blogger.